Monday, March 1, 2021

Kebanggaan Berkomunitas

 

Bangga Menjadi Guru IPS


Menjadi guru IPS memang harus menjadi kebanggaan tersendiri. Sesuai pendidikan S1 yang berlatar Geografi, ketika harus mengajar di SMP, maka harus belajar Ekonomi, Sejarah, dan Sosiologi yang dikemas dalam IPS Terpadu. Suatu tantangan bagi guru IPS untuk memotivasi diri selalu belajar sepanjang hayat karena tuntutan profesinalitas. Namun, karena sumber belajar banyak menjadikan kami selalu semangat mencerdaskan anak bangsa. 💪💪💪😃 

Keberagaman Di Sekitar Kita

 

Panel Komik Ke-1


Pada suatu hari Bimo dari Jawa, Ucok dari Batak, dan Buya dari Minang pergi ke rumah Ismail yang keturunan Betawi. Mereka bertujuan belajar kelompok menyelesaikan tugas mata pelajaran IPS. Sesampainya di rumah Ismail, mereka tidak langsung belajar karena harus menghampiri Nyoman yang rumahnya masih satu kompleks dengan Ismail.




Panel Komik Ke-2


Ternyata setelah menjumpai Nyoman mereka main gopak sodor atau galasing di halaman depan rumah. Kita tahu permainan tradisional ini dikenal di kalangan anak Betawi dan Jawa namun berbeda nama. Permainan yang mengandalkan fisik lari dan kerjasama kelompok. Permainan ini hanya bermodal pintar membuat garis persegi di tanah lapang. Dilanjut bermain sepak bola dengan anak-anak kompleks yang telah ada di lapangan kompleks perumahan.






Panel Komik Ke-3


Setelah selesai bermain sepak bola di lapangan kompleks perumahan mereka kembali ke rumah Ismail. Di rumahnya Ismail Ibunya sebentar menemui mereka untuk berkenalan dengan teman sekolahnya Ismail. Selanjutnya berdiskusi mengerjakan tugas IPS.




Panel Komik Ke-4


Dalam suasana diskusi mereka mengingat kegiatan di sekolah yang menggambarkan keberagaman. Mengingat kepada unsur kontak sosial asosiatif seperti kerja bakti, berbagi tugas saat berkemah, karnaval hari Sumpah Pemuda. Dalam diskusi mereka mengungkap kontak sosial disosiatif seperti contoh di TV yaitu tawuran pelajar.

Buku Karyaku

Cover Depan Buku


Buku Pertamaku

Mencoba mengumpulkan puisi balada yang kubuat. Puisi tersebut buah renungan, kenangan, dan pengalaman anak terhadap ibunya. Tiada tara jasa orang tua terutama Ibu. Apapun yang anak perbuat bila mendapat restu Ibu selalu membawa keberkahan dan kesuksesan. Ibunda yang masih hidup menjadi tempat mengadu, meminta, dan memohon supaya Allah memberikan jalan kemudahan. Tiada keramat yang ampuh di dunia selain doa Ibu. Rida beliau adalah rida Illahi.








Cover Belakang Buku



 

Kutipan lagu Rhoma Irama sangat membekas di hati penulis yang sering mendendangkannya. Lagu itu bahkan menginspirasi puisi-puisi dalam buku ini. Kumpulan puisi yang tak hanya nikmat dibaca dan direnungkan, tetapi sarat dengan nasihat yang indah. 












Cover Depan Buku

 
Buku Keduaku

Dalam buku ini bertema pendidikan karakter. Sebagai individu   dalam diri perlu diasah kepekaan pikir, kepekaan hati, dan   kepekaan jiwa terhadap permasalahan. Bila terbentuk kepekaan   diri, akan membangkitkan semangat kepedulian individu terhadap   permasalahan diri dan keluarga, sekolah, pendidikan, dan   lingkungan masyarakat di mana individu tinggal.










Cover Belakang Buku






Dalam kehidupan terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Walaupun dalam lingkungan tinggal yang berbeda, akan mengalami masalah yang punya kemiripan. Kadang relung hati dituntut memiliki kepekaan terhadap pernak-pernik kehidupan. 
















Suiker Wet

Saksi Sejarah

Penghuni Pesisir

Penduduk Pesisir